Nintendo Siapkan Strategi Untuk Melawan Reseller Jahat Saat Perilisan Nintendo Switch 2

Melihat kebelakang, ketika PS5 dirilis dulu, hanya dalam waktu beberapa saat sejak perilisan, Sony telah kehabisan stok konsol mereka sedangkan tingkat permintaan saat itu masih sangat tinggi. Alhasil banyak sekali reseller – reseller jahat yang menaikkan harga konsol PS5 ke angka yang tidak masuk akal untuk meraup keuntungan lebih besar. Tak mau mengalami hal serupa, Nintendo sudah menyiapkan strategi dalam mengantisipasi hal tersebut di peluncuran Nintendo Switch 2 nantinya.

Dengan perilisan Nintendo Switch 2 yang sangat dinanti – nanti pengumumannya setidaknya paling lambat tahun depan, presiden perusahaan Shutaro Furukawa telah membagikan rencana untuk memerangi para scalping atau reseller jahat . Menurutnya, rencana ini merupakan langkah menyakinkan bagi para pemain yang sering menghadapi tantangan untuk mendapatkan konsol baru tepat di hari peluncurannya.

Dalam sesi tanya jawab selama rapat umum pemegang saham, para eksekutif perusahaan ditanyai tentang langkah-langkah apa yang mereka ambil untuk menghadapi para reseller jahat nantinya. Sesuai dengan laporan VGC, Furukawa menyampaikan tiga poin utama dalam mengatasi masalah tersebut:

1. Nintendo akan pastikan bahwa mereka menyediakan jumlah stok yang sesuai sehingga pasokan sesuai dengan permintaan.
2. Selain itu, Furukawa juga mengatakan bahwa Nintendo juga sedang mempertimbangkan apakah mereka dapat mengambil beberapa langkah lain, “dengan mempertimbangkan situasi di setiap wilayah”.
3. Furukawa juga mencatat bahwa kekurangan semikonduktor yang mempengaruhi kemampuan banyak perusahaan untuk memproduksi perangkat keras baru dalam beberapa tahun terakhir tidak lagi menjadi masalah.

Scalping atau reseller konsol dengan harga yang melambung tinggi merupakan masalah yang sering dihadapi para gamer saat perilisan awal suatu konsol. Bukan main – main, harga yang ditawarkan bahkan bisa mencapai 2 sampai 3 kali lipat dari harga aslinya. Melihat kejadian saat peluncuran PS5 dulu, banyak gamer yang terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk dapat memiliki konsol terbaru dari Sony. Terlebih lagi, Sony meluncurkan PS5 saat masih kondisi pandemi dimana produksi elektronik banyak terganggu, mengakibatkan sedikitnya unit yang bisa diproduksi.

Masih belum tahu apakah rencana yang disiapkan Nintendo dapat efektif mengatasi masalah reseller ini. Sebagai konsol dengan fanbase yang sangat besar, tidak heran apabila jumlah permintaan pembeli konsol terbaru Nintendo ini meledak jauh diluar perkiraan perusahaan.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi selalu WORGAME.ID untuk mendapatkan berita menarik seputar indurstri yang akan memperkaya pengetahuan gamingmu.