Sebagai pemilik studio – studio game besar, sekaligus pemilik saham di berbagai perusahaan game lain, Tencent berhasil tumbuh sebagai perusahaan teknologi raksasa saat ini. Akibat dominasinya yang semakin besar, tidak heran beberapa pihak merasa khawatir terutama mereka yang memiliki hubungan kurang baik dengan negara Tiongkok. Hal inilah yang kemungkinan melatarbelakangi Amerika dalam melabeli perusahaan raksasa ini sebagai perusahaan militer.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah mengklasifikasikan Tencent, investor utama di beberapa perusahaan game besar sebagai perusahaan militer Cina. Bloomberg yang menyatakan bahwa Tencent bersama dengan produsen baterai CATL telah ditambahkan dalam blacklist perusahaan yang terafiliasi dengan militer Tiongkok.

Meskipun tidak ada dampak yang signifikan akibat pelabelan ini, Tencent tetaplah perusahaan yang memiliki Riot Games, dan investor di berbagai perusahaan game lainnya seperti Epic Games, Larian Studios, dan FromSoftware. Baru – baru ini juga dikabarkan mereka sedang dalam diskusi untuk membeli perusahaan Ubisoft.
Tencent buka suara bahwa penunjukkan ini jelas merupakan kesalahan. Kini bersama CATL sedang mengurus penghapusan nama mereka dari daftar departemen pertahanan AS. Kejadian ini juga pernah dialami oleh perusahaan smartphone asal Cina, Xiomi, dan kemudia dihapus setelah beberapa bulan kemudian.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat sendiri menjelaskan bahwa pihak Tiongkok bisa saja menggunakan strategi MCF atau Military Civil Fusion. Strategi ini menggabungkan penelitian sipil dan kesuksesan komersial untuk memajukan militer negara. Itulah kenapa Amerika memiliki daftar perusahaan Cina yang diduga berkerja sama dengan militer.
Bagaimana menurut kalian? Kunjungi selalu WORGAME.ID untuk mendapatkan berita menarik seputar indurstri yang akan memperkaya pengetahuan gamingmu.