Belum lama ini, McDonald’s Jepang mengadakan kampanye happy meal baru yang menghadirkan kartu Pokemon sebagai hadiah utamanya. Karena antusiasme yang begitu tinggi, banyak orang membeli paket happy meal dalam jumlah besar hanya untuk mengambil kartu tersebut, sementara makanannya justru dibuang begitu saja. Melihat fenomena ini, Pemerintah Jepang pun memberikan peringatan tegas terkait kampanye Happy Meal kedepannya.
Menurut laporan The Nikkei (diterjemahkan Automaton), Consumer Affairs Agency of Japan (CAA) turun tangan terkait kekacauan yang terjadi dalam kampanye Happy Meal terbaru McDonald’s. Natsuko Horii pada konferensi pers 21 Agustus mengungkapkan bahwa mereka telah meminta pihak McDonald’s Jepang untuk meninjau kembali metode pemasaran Happy Meal agar kejadian ini tidak terulang lagi.
Dihari yang sama McDonald’s mengambil langkah tegas dengan menunda kampanye Happy Meal edisi One Piece sampai batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diduga dipengaruhi kuat oleh desakan CAA.

Diawal peluncuran Promo Happy Meal Pokémon TCG, McDonald’s sendiri sempat mengajak kerja sama marketplace mercari. Dalam pengumumannya, McDonald’s meminta meminta para pembeli untuk tidak membeli porsi melebihi yang bisa dihabiskan. Mereka juga melarang untuk memperjualbelikan kartu secara online. Namun langkah antisipasi ini masih gagal mencegah aktivitas scalping. Akibatnya kampanye yang awalnya direncanakan berlangsung selama tiga hari hanya berlangsung satu hari.
Masalah scalper dalam kampanye Happy Meal Pokémon TCG bukanlah yang pertama kali dihadapi McDonald’s terkait fenomena buang – buang makanan. Menurut laporan Yahoo! Japang, pada Mei lalu, McDonald’s sempat berkolaborasi dengan Chiikawa untuk menghadirkan kampanye Happy Meal. Sayangnya kampanye ini harus dihentikan sehari setelah peluncuran gelombang kedua mainan, karena maraknya praktik scalping.
Bagaimana menurut kalian? Kunjungi selalu WORGAME.ID untuk mendapatkan berita menarik seputar indurstri yang akan memperkaya pengetahuan gamingmu.